27 research outputs found

    Simulasi Pendugaan Kedalaman Jalur Konduktif Bawah Permukaan Dengan Probabilitas Tomografi Geolistrik = Depth Estimation of Subsurface Conductive Track Simulation Using Geoelectric Probability Tomography

    Get PDF
    ABSTRACT Application of Probability Tomography methods in order to determine high conductivity zone in a medium has been conducted. The input data are electric potential on the surface of the medium with varied conductive pipe-like inside. Those potential have been calculated by 3D geoelectric forward modeling using finite different method. All models are flat topography. Boundary condition techniques which give the smallest error between potential calculated using finite different method and potential calculated with analytic solution on the surface have been applied. Root mean square error is 4.29% single current source on the surface and less than 4% at some depths. This is agreed with numerical modeling condition. Probability tomography has been applied to a line of potential which taken from calculated potential on the surface. The result is tomogram images, i.e., probabilities of occurrence conductive zone as a function of depth beneath the line. Analysis to the cross section shows that the center of nuclei, always relate with conductive pipe-like, especially for horizontal conductive pipe-like and step like subsurface conductive pipe-like (with height difference on each side). But, for a case of branched conductive pipe-like, this method cannot resolve the response from separate conductive blocks except the top of measured potential profiles are visually separated. Keywords: probability tomography, conductive track, cross section analysi

    Interpretasi Tomografi Probabilitas Pada Data Pseudo Tahanan Jenis Dua Dimensi

    Get PDF
    Metode Tomografi Probabilitas merupakan suatu konsep bare dalam upaya mengetahui kebolehjadian suatu unit sel benda memiliki parameter fisis tertentu, yang didefinisikan sebagai sebuah besaran fisis yang berhubungan secara linear dengan respon yang ditimbulkannya. Pengukuran besaran fisis tersebut secara langsung memiliki beberapa hambatan baik hambatan teknis maupun hambatan ekonomis, sehingga dipakai teknik pengukuran tomografi. Konsep tomografi akan diterapkan pada interpretasi data tahanan jenis semu dua dimensi yang diukur semi-tomografi di permukaan medium sintetis dengan konfigurasi dipole-dipole. Data keluaran basil pemrosesan adalah kebolehjadi-an sel-sel pada suatu grid model yang memiliki nilai tahanan jenis tertentu. Secara visual, kontur probabilitas dapat menggambarkan keberadaan anomali yang memiliki tahanan jenis lebih besar ataupun lebih kecil dari tahanan jenis baku yang ditentukan. Metode dan perangkat lunak tomografi probabilitas yang dibuat, diujicobakan dengan model-model sintetis yang cukup bervariatif dan menghasilkan bentukan anomali yang relatif sama dengan model yang digunakan. Katakunci: Tomografi Probabilitas, resistivita

    Penentuan Area Potensi Tanah Longsor Berdasarkan Analisis Mikrotremor Di Dusun Jeruk Dan Sekitarnya Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo

    Get PDF
    Dusun Jeruk adalah salah satu daerah dengan tingkat kerawanan longsor yang tinggi. Hal ini disebabkan daerah tersebut memiliki kondisi topografi curam, tanah beragam dan curah hujan yang tinggi. Terdapat 125 kepala keluarga, 133 bangunan berupa 128 rumah penduduk, 2 masjid, 1 gereja dan 2 sekolah dasar yang dapat berdampak, sehingga pentingnya dilakukan kajian ini. total 31 data mikrotremor tersebar di daerah Dusun Jeruk dan sekitarnya. Pengukuran menggunakan seismometer tipe lennertz le-3d/20s selama 45 menit dengan frekuensi sampling 100 Hz. Data mikrotremor diolah menggunakan software geopsy dengan metode Horizontal to Vertical Spatial Ratio (HVSR) dan pembobotan pada setiap parameter dengan metode statistik Analytical Hierarchy Process(AHP) dalam area potensi longsor. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa persebaran nilai frekuensi dominan (fo) sebesar 3,3 Hz-18,05 Hz, amplifikasi (Ao) berkisar antara 1,2-7,06, indeks kerentanan seismik (Kg) antara 0,12-7, 67 , ketebalan lapisan sedimen (h) berkisar antara 7,67-69,42 meter, GSS berkisar antara 1,2x10^-5-6,8x10^-4 dan nilai PGA berkisar antara 93,20-215,95 gal. Berdasarkan perhitungan pembobotan dengan metode statistik AHP, daerah yang memiliki potensi longsor tertinggi adalah Dusun Jeruk, Dusun Ngelebengan, Dusun Kalipak, Dusun Kemiriombo dan Dusun Manggis, sedangkan daerah yang tidak memiliki potensi longsor tinggi adalah Dusun Srimulyo dan Dusun Pelet

    Skrip GNU Octave sederhana untuk menghitung respon Magnetotellurik dengan algoritma rekursif

    Get PDF
    Perhitungan maju respon magnetotellurik telah diimplementasikan dengan menggunakan skrip GNU Octave. Skrip dibuat menggunakan algoritma rekursif untuk sembarang jumlah perlapisan tanah di bawah permukaan bumi. Perhitungan model satu dimensi dilakukan secara rekursif dengan menghubungkan respon di permukaan dari 2 perlapisan yang saling berdekatan. Sebuah contoh perhitungan untuk kasus eksplorasi resorvoir geothermal diberikan pada paper ini

    Efek Keberadaan Jebakan Minyak Bumi ’Trapped Fault’ Pada Rekaman Seismik dengan Penyelesaian Beda Hingga Model Bumi Elastik

    Get PDF
    Pemodelan rekaman data seismik di permukaan akibat keberadaan hidrokarbon (HC) murni yang terjebak pada berbagai model struktur telah dilakukan. Pemodelan menggunakan persamaan gelombang elastik untuk kasus 2 dimensi (P-SV) model yang diselesaikan dengan persamaan beda hingga terpusat. Syarat dirichlet menggunakan bidang redam pada sisi kiri, kanan dan bawah. Sebagai sumber titik, digunakan fungsi Gauss baik pada evolusi waktunya dan evolusi spasialnya. Model struktur yang ditampilkan adalah model ’fault trap’ yang mengandung HC dan tidak. Hasil evolusi waktu menunjukkan bahwa pada komponen horisontal terlihat penjalaran pada arah-x, dan pada komponen vertikal adalah penjalaran pada arah-z. Hal ini disebabkan karena fungsi sumber diterapkan pada komponen stress xx dan zz, sehingga hanya komponen transversal (gelombang P) saja yang merambat. Hasil pengurangan rekaman data di permukaan untuk model ber HC dan tidak menunjukkan bahwa pengaruh hidrokarbon sangat signifikan terhadap terjadinya banyak fase gelombang baru akibat yang terpantul dan terbiaskan oleh model strukturnya

    RESISTIVITY AND REFRACTION SEISMIC MAPPING IN PRAMBANAN TEMPLE AREA

    Get PDF
    Due to the Yogyakarta’s earthquake of 5.9 Richter scale in May 2006, the Prambanan temple (Siwa temple) has deformation up to 5 cm in the body stone, and some of the surface rocks in the upper, middle, and foot of the temple body are collapsed. The effect of the earthquake will influence the stability of the rock or soil in the subsurface. Thus, It is very importance to study the condition of the subsurface rock of the Prambanan site by geophysical method, i.e., geo-electric and seismic technique. The acquisitions of resistivity and seismic data are carried out in January 16-17, 2007. Five seismic and resistivity lines have been measured and the Hagiwara method has been applied to estimate the interface depth and velocity from the seismic data. The resistivity configuration system of in line position is dipole-dipole arrangement. The processing and the modeling use RES2DMOD and RES3DMOD. Two points are measured by vertical electrical sounding (VES) in Schlumberger configuration (between Siwa and Nandi temples) to know the resistivities distribution of soil vertically. The Progress 3.0 software was used for data processing. The results show that the bodies of temples are supported by hard rock velocity is 400-500 m/s and the resistivity is > 200 ohm-m, whereas the depth of the hard rock is (4-8) m from the surface. The thickness of the seal soil is about 8 m in the south area and 4 m in the north area. The low resistivity in front of the Siwa, Wisnu and Brahma temple at east side, was estimated as a drainage system of the Prambanan temple area. For more than 13 m depth finds water saturated sandstone. Keywords: Prambanan Temple, VLF, Seismi

    Kajian Numerik Kesalahan Hasil Pengukuran Geolistrik 2D Terhadap Target Model 3D: Studi Kasus Pengukuran di Dekat Gedung Berpondasi Beton

    Get PDF
    Survei geolistrik 2D dikaji berdasarkan asumsi bahwa model geolistrik bawah permukaan yang dihadapi adalah model 2D, dimana tidak terdapat variasi nilai resistivitas pada horisontal arah tegak lurus lintasan. Namun, pada beberapa kondisi, asumsi ini memberikan kesalahan ketika model yang dihadapi ternyata adalah model 3D. Pada paper ini dituliskan kajian komputasi terhadap pengaruh keberadaan pondasi bangunan terhadap lintasan-lintasan geolistrik di sampingnya. Model berukuran  node dengan spasi horisontal 0,5 m, tersusun oleh 4 lapisan akuifer normal yang mendatar. Digunakan 21 node tambahan untuk syarat batas Neuwmann di sisi-sisi model selain permukaan. Pada 5 node di sisi utara diberikan model blok pondasi sebuah bangunan. Perhitungan dilakukan menggunakan penyelesaian beda hingga Res3Dmod pada 21 lintasan untuk 4 konfigurasi: Schlumberger, Wenner, Dipole-dipole dan Pole-pole. Hasil kajian menunjukkan bahwa; pada kajian nilai selisih resistivitas semu pada area pondasi, konfigurasi Dipole-dipole memberikan respon yang paling tinggi terhadap kesalahan tersebut hingga pada jarak 11 m untuk selisih resistivitas semu  <3 , sedangkan ketiga konfigurasi yang lain berada pada jarak 8 m. Nilai eror secara keseluruhan kurang dari 1%: Wenner dan Pole-pole sejauh 10 m dari pondasi, Schlumberger sejauh 11 m dari pondasi, dan Dipole-dipole sejauh 13 m dari pondasi. Konfigurasi Wenner memberikan respon yang paling baik dan konfigurasi Wenner juga merupakan konfigurasi yang direkomendasikan untuk menghindari kesalahan pengukuran 2D akibat keberadaan model 3D di bawahnya

    The Effect of Weathered Layer Thickness and Slope on Potential Areas of Landslides in Gerbosari Village, Samigaluh District, Kulonprogo Regency, Indonesia

    Get PDF
    Gerbosari Village has a history of landslides with intensity and risk of 56 occurrences over 5 years. Gerbosari Village, Samigaluh District, Kulonprogo Regency is located at geographic coordinates 7â—¦ 38 '45.33 "- 7â—¦ 41' 35.24" LS and 100â—¦ 9 '20.80 "- 110â—¦ 11' 16.52" BT with topographic conditions at an altitude around 500 - 1000 mdpl. This study aims to determine the subsurface structure of landslide-prone areas in the form of weathered layer thickness and the effect of slope in landslide-prone areas so that it can be used in making micro zonation maps of landslide-prone areas. This study uses 43 microtremor data with a distance between points of 650 m. The microtremor signal was analysed using the horizontal to vertical spectrum ratio ( HVSR) method. From the measurement results, it is obtained that the value of the dominant frequency ranges from 1 - 22 Hz, the value of the amplification factor is obtained in the range of 1 - 10.5, the value of the peak ground acceleration ranges from 60 - 300 cm/s2, the thickness of the weathered layer is obtained in the range of 12 - 22 meters. Based on the results of the slope analysis, the study area is on a slope classified as a bit steep - very steep

    Pengujian Metode Interpretasi Grafis Zohdy Termodifikasi Terhadap Data Tahanan Jenis Lapangan

    Get PDF
    Metode interpretasi grafts data tahanan jenis semu (Metode Zohdy) telah dimodifikasi pada proses pencuplikan data, pemberian suatu nilai derajat penurunan (n), dan penentuan ketebalan lapisan model yang tidal( lagi konstan. Metode Zohdy terznodifikasi itzi disebut sebagai metode Auto-depth. Uji data model memberikan hasil yang lebih baik daripada metode Zohdy yang masih konvensional. Dalam kertas kerja mi dilakukan pengujian metode auto-depth terhadap data lapangan. Data uji diperoleh dari jumal-jumal geofisika ataupun hash penelitian mahasiswa. Hasil interpretasi yang diperoleh dibandingkan dengan data dari lubang bor, atau dengan basil interpretasi oleh rasing-masing penulisnya. Diperoleh kesimpulan bahwa metode auto-depth memberikan hash interpretasi yang cukup balk, dengan catatan pemilihan nilai baths atas (U) dan baths bawah (L), serta pemilihan derajat penurunan (n) cukup tepat. Pernilihan ini dapat ditentukan dengan metode coba-coba karena karalcteristik parameter-parameter tersebut berbeda pada setiap data masukan yang berbeda. Kata kunci: metode tahanan jenis, metode Zohdy termodifikasi (auto-depth

    Identifikasi Lapisan Batuan Dasar Geoteknik dan Akuifer dengan Menggunakan Geolistrik Schlumberger untuk Pengembangan Peternakan Closed House Pt. Maju Makmur di Desa Surjo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah

    Get PDF
    Akuifer adalah suatu lapisan batuan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air. Untuk menunjang rencana pengembangan pembangunan 8 unit kandang berkapasitas 400.000 ekor ayam peternakan Closed House milik PT. Maju Makmur dilakukan survei geofisika untuk mengetahui kondisi bawah permukaan termasuk persebaran zona akuifer di daerah penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis batuan penyusun struktur bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas di sekitar lokasi peternakan Closed House PT. Maju Makmur di Desa Surjo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah dengan menggunakan metode Geolistrik konfigurasi Schlumberger. Kondisi geologi daerah penelitian terletak pada formasi Gunungapi Jembangan yang litologinya didominasi oleh batuan Klastika Gunungapi dengan fragmen Lava Andesit matriks terlapukan. Hasil penelitian menunjukkan sistem akuifer yang berkembang di lokasi penelitian terdiri dari akuifer tak tertekan, semi tertekan dan tertekan. Pada lokasi penelitian ini terdapat akuifer dangkal (kedalaman ≤ 5 m) berada pada akuifer tak tertekan yang berada pada litologi Soil dan Lempung Berpasir pada kedalaman 0-5 m, dan akuifer dalam (kedalaman ≥ 5 m) berada pada akuifer tertekan yang berada pada litologi Pasir Berlempung pada kedalaman 5-41 m. Batuan dasar di lokasi penelitian ini berupa litologi Breksi Gunungapi diperkirakan pada kedalaman 17-61 m dan memiliki ketebalan 9-21 m
    corecore